THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Jumat, 31 Oktober 2014

Keputusan Pembelian dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Definisi Keputusan Pembelian

Menurut Kotler (2002), keputusan pembelian adalah tindakan dari konsumen untuk mau membeli atau tidak terhadap produk. Dari berbagai faktor yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian suatu produk atau jasa, biasanya konsumen selalu mempertimbangkan kualitas, harga dan produk sudah yang sudah dikenal oleh masyarakat Sebelum konsumen memutuskan untuk membeli, biasanya konsumen melalui beberapa tahap terlebih dahulu yaitu, (1) pengenalan masalah, (2) pencarian informasi. (3) evaluasi alternatif, (4) keputusan membeli atau tidak, (5) perilaku pascapembelian. Pengertian lain tentang Keputusan pembelian menurut Schiffman dan Kanuk (2000: 437) adalah “the selection of an option from two or alternative choice”. Dapat diartikan, keputusan pembelian adalah suatu keputusan seseorang dimana dia memilih salah satu dari beberapa alternatif pilihan yang ada.
            Berdasarkan definisi diatas disimpulkan bahwa keputusan pembelian adalah tindakan yang dilakukan konsumen untuk melakukan pembelian sebuah produk. Oleh karena itu, pengambilan keputusan pembelian konsumen merupakan suatu proses pemilihan salah satu dari beberapa alternatif penyelesaian masalah dengan tindak lanjut yang nyata. Setelah itu konsumen dapat melakukan evaluasi pilihan dan kemudian dapat menentukan sikap yang akan diambil selanjutnya.
Peranan Konsumen Dalam Keputusan Pembelian
            Menurut Swastha dan Handoko (2011) berpendapat bahwa lima peran individu dalam sebuah keputusan membeli, yaitu:
            1. Pengambilan inisiatif (initiator): individu yang mempunyai inisiatif pembelian barang tertentu atau yang mempunyai kebutuhan atau keinginan tetapi tidak mempunyai wewenang untuk melakukan sendiri.
            2. Orang yang mempengaruhi (influencer): individu yang mempengaruhi keputusan untuk membeli baik secara sengaja maupun tidak sengaja.
            3. Pembuat keputusan (decider): individu yang memutuskan apakah akan membeli atau tidak, apa yang akan dibeli, bagaimana membelinya, kapan dan dimana membelinya.

            4. Pembeli (buyer): individu yang melakukan pembelian yang sebenarnya.
            5. Pemakai (user): individu yang menikmati atau memakai produk atau jasa yang dibeli.
            Sebuah perusahaan perlu mengenai peranan tersebut karena semua peranan mengandung implikasi guna merancang produk, menentukan pesan dan mengalokasikan biaya anggaran promosi serta membuat program pemasaran yang sesuai dengan pembeli.
   Faktor-Faktor yang mmpengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen
            Menurut phillip Kotler (2003:202) perilaku pembelian konsumen dipengaruhi oleh empat faktor, diantaranya sebagai berikut:
     1. Faktor budaya
Budaya, sub budaya, dan kelas sosial sangat penting bagi perilaku pembelian. Budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku paling dasar. Anak-anak yang sedang tumbuh akan mendapatkan seperangkat nilai, persepsi, preferensi, dan perilaku dari keluarga dan lembaga-lembaga penting lainnya. Contonhya pada anak-anak yang dibesarkan di Amerika


Serikat sangat terpengaruh dengan nilai-nilai sebagai berikut: prestasi, aktivitas, efisiensi, kemajuan, kenikmatan materi, individualisme, kebebasan, humanisme, dan berjiwa muda.
            Masing-masing subbudaya terdiri dari sejumlah sub-budaya yang lebih menampakkan identifikasi dan sosialisasi khusus bagi para anggotanya seperti kebangsaan, agama, kelompok, ras, dan wilayah geografis.
Pada dasaranya dalam sebuah tatanan kehidupan dalam bermasyarakat terdapat sebuah


tingkatan (strata) sosial. Kelas sosial tidak hanya mencerminkan penghasilan, tetapi juga indikator lain seperti pekerjaan, pendidikan, perilaku dalam berbusana, cara bicara, rekreasi dan lain-lainya.
   2. Faktor Sosial
Selain faktor budaya, perilaku pembelian konsumen juga dipengaruhi oleh faktor sosial diantarannya sebagai berikut:
a. Kelompok acuan
Kelompok acuan dalam perilaku pembelian konsumen dapat diartikan sebagai kelompok yang yang dapat memberikan pengaruh secara langsung atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang tersebut. Kelompok ini biasanya disebut dengan kelompok keanggotaan, yaitu sebuah kelompok yang dapat memberikan pengaruh secara langsung terhadap seseorang. Adapun anggota kelompok ini biasanya merupakan anggota dari kelompok primer seperti keluarga, teman, tetangga dan rekan kerja yang berinteraksi dengan secara langsung dan terus menerus dalam keadaan yang informal. Tidak hanya kelompok primer, kelompok sekunder yang biasanya terdiri dari kelompok keagamaan, profesi dan asosiasi perdagangan juga dapat disebut sebagai kelompok keanggotaan.
b. Keluarga
Dalam sebuah organisasi pembelian konsumen, keluarga dibedakan menjadi dua bagian. Pertama keluarga yang dikenal dengan istilah keluarg orientas. Keluarga jenis ini terdiri dari orang tua dan saudara kandung seseorang yang dapat memberikan orientasi agam, politik dan ekonomi serta ambisi pribadi, harga diri dan cinta. Kedua, keluarga yang terdiri dari pasangan dan jumlah anak yang dimiliki seseorang. Keluarga jenis ini biasa dikenal dengan keluarga prokreasi.
c. Peran dan status
Hal selanjutnya yang dapat menjadi faktor sosial yang dapat mempengaruhi perilaku pembelian seseorang adalah peran dan status mereka di dalam masyarakat. Semakin tinggi peran seseorang didalam sebuah organisasi maka akan semakin tinggi pula status mereka dalam organisasi tersebut dan secara langsung dapat berdampak pada perilaku pembeliannya. Contoh seorang direktur di sebuah perusahaan tentunya memiliki status yang lebih tinggi dibandingkan dengan seorang supervisor, begitu pula dalam perilaku pembeliannya. Tentunya, seorang direktur perusahaan akan melakukan pembelian terhadap merek-merek yang berharga lebih mahal dibandingkan dengan merek lainnya.
   3. Pribadi
Keputusan pembelian juga dapat dipengaruhi oleh karakterisitik pribadi diantaranya usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan konsep-diri pembeli.
a. Usia dan siklus hidup keluarga
Orang membeli barang dan jasa yang berbeda-beda sepanjang hidupnya yang dimana setiap kegiatan konsumsi ini dipengaruhi oleh siklus hidup keluarga



b. Pekerjaan dan lingkungan ekonomi
Pekerjaan dan lingkungan ekonomi seseorang dapat mempengaruhi pola konsumsinya. Cotohnya, direktur perusahaan akan membeli pakaian yang mahal, perjalanan dengan pesawat udara, keanggotaan di klub khusus, dan membeli mobil mewah. Selain itu, biasanya pemilihan produk juga dilakukan berdasarkan oleh keadaan ekonomi seseorang seperti besaran penghasilan yang dimiliki, jumlah tabungan, utang dan sikap terhadap belanja atau menabung.
c. Gaya hidup
Gaya hidup dapat di artikan sebagai sebuah pola hidup seseorang yang terungkap dalam aktivitas, minat dan opininya yang terbentuk melalui sebuah kelas sosial, dan pekerjaan. Tetapi, kelas sosial dan pekerjaan yang sama tidak menjamin munculnya sebuah gaya hidup


yang sama. Melihat hal ini sebagai sebuah peluang dalam kegiatan pemasaran, banyak pemasar yang mengarahkan merek mereka kepada gaya hidup seseorang. Contohnya, perusahaan telepon seluler berbagai merek berlomba-lomba menjadikan produknya sesuai dengan berbagai gaya hidup remaja yang modern dan dinamis seperti munculnya telepon selular dengan fitur multimedia yang ditujukan untuk kalangan muda yang kegiatan tidak dapat lepas dari berbagai hal multimedia seperti aplikasi pemutar suara, video, kamera dan sebagainya. Atau kalangan bisnis yang menginginkan telepon selular yang dapat menujang berbagai kegiatan bisnis mereka.
d. Kepribadian
Setiap orang memiliki berbagai macam karateristik kepribadian yang bebeda-beda yang dapat mempengaruhi aktivitas kegiatan pembeliannya. Kepribadian merupakan ciri bawaan psikologis manusia yang berbeda yang menghasilkan sebuah tanggapan relatif konsiten dan bertahan lama terhadap rangsangan lingkungannya. Kepribadian biasanya digambarkan dengan menggunakan ciri bawaan seperti kepercayaan diri, dominasi, kemampuan bersosialisasi, pertahanan diri dan kemapuan beradaptsi (Harold H kasarjian 1981:160). Kepribadian dapat menjadi variabel yang sangat berguna dalam menganalisis pilihan merek konsumen. Hal ini disebakan karena beberapa kalangan konsumen akan memilih merek yang cocok dengan kepribadiannya.
   4. Psikologis
Terakhir, faktor yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen adalah faktor psikologis. Faktor ini dipengaruhi oleh empat faktor utama diantaranya sebagai berikut:
a. Motivasi
Seseorang memiliki banyak kebutuhan pada waktu-waktu tertentu. Beberapa dari kebutuhan tersebut ada yang muncul dari tekanan biologis seperti lapar, haus, dan rasa ketidaknyamanan. Sedangkan beberapa kebutuhan yang lainnya dapat bersifat psikogenesis; yaitu kebutuhan yang berasal dari tekanan psikologis seperti kebutuhan akan pengakuan, penghargaan atau rasa keanggotaan kelompok. Ketika seseorang mengamati sebuah merek, ia akan bereaksi tidak hanya pada kemampuan nyata yang terlihat pada merek tersebut, melainkan juga melihat petunjuk lain yang samar seperti wujud, ukuran, berat, bahan, warna dan nama merek tersebut yang memacu arah pemikiran dan emosi tertentu.
b. Persepsi
Seseorang yang termotivasi siap untuk segera melakukan tindakan. Bagaimana tindakan seseorang yang termotivasi akan dipengaruhi oleh persepsinya terhadap situasi tertentu. Persepsi dapat diartikan sebagai sebuah proses yang digunkan individu untuk memilih, mengorganisasi, dan menginterpretasi masukan informasi guna menciptakan sebuah


gambaran (Bernard Barelson, dalam Kotler 2003:217). Persepsi tidak hanya bergantung pada rangsangan fisik tetapi juga pada rangsangan yang berhubungan dengan lingkungan sekitar dan keadaan individu yang bersangkutan.
Setiap persepsi konsumen terhadap sebuah produk atau merek yang sama dalam benak setiap konsumen berbeda-beda karena adanya tiga proses persepsi yaitu:
Perhatian selektif
Perhatian selektif dapat diartikan sebagai proses penyaringan atas berbagai informasi yang didapat oleh konsumen. Dalam hal ini para pemasar harus bekerja keras dalam rangka menarik perhatian konsumen dan memberikan sebuah rangsangan nama yang akan diperhatikan orang. Hal ini disebabkan karena orang lebih cenderung memperhatikan rangsangan yang berhubungan dengan kebutuhnnya saat ini, memperhatikan rangsangan yang mereka antisipasi dan lebih memerhatikan rangsangan yang memiliki deviasi besar terhadapa ukuran rangsangan normal seperti, orang cenderung akan memperhatikan iklan yang


menawarkan potongan dan bonus sebesar rp.100.000 ketimbang iklan komputer yang hanya memberikan bonus atau potongan yang bernilai rp.50.000


Distorsi Selektif
Distorsi selektif merupakan proses pembentukan persepsi yang dimana pemasar tidak dapat berbuat banyak terhadap distorsi tersebut. Hal ini karena distorsi selektif merupakan kecenderungan orang untuk mengubah informasi menjadi bermakna pribadi dan menginterpretasikan informasi yang didapat dengan cara yang akan mendukung pra konsepsi konsumen.
Ingatan Selektif
            Orang akan banya melupakan banyak hal yang merek pelajari namun cenderung akan senantiasa mengingat informasi yang mendukung pandangan dan keyakinan mereka. Karena adanya ingatan selektif, kita cenderung akan mengingat hal-hal baik yang yang disebutkan tentang produk yang kita sukai dan melupakan hal-hal baik yang disbutkan tentang produk yang bersaing.
c. Pembelajaran
Pembelajaran meliputi perubahan perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman. Banyak ahli pemasaran yang yakin bahwa pembelajaran dihasilkan melalui perpaduan kerja antara pendorong, rangsangan, isyarat bertindak, tanggapan dan penguatan. Teori pembelajaran mengajarkan kepada para pemasar bahwa mereka dapat membangung permintaan atas suatu produk dengan mengaitkan pada pendorongnya yang kuat, menggunakan isyarat yang memberikan motivasi, dan memberikan penguatan positif karena pada dasarnya konsumen akan melakukan generalisasi terhadap suatu merek. Cotohnya, konsumen yang pernah membeli komputer merek IBM yang mendapatkan pengalaman menyenangkan dan persepsi yang positif akan mengasumsikan bahwa merek IBM merupakan merek komputer yang terbaik, ketika konsumen akan membeli printer merek IBM mungkin konsumen juga berasumsi hal yang sama bahwa IBM menghasilkan printer yang baik.
d. Keyakinan dan Sikap
Melalui betindak dan belajar, orang mendapatkan keyakinan dan sikap. Keduanya kemudian mempengaruhi perilaku pembelian konsumen . Keyakinan dapat diartikan sebgai gambaran pemikiran seseorang tentang gambaran sesuatu. Keyakinan orang tentang produk atau merek akan mempengaruhi keputusan pembelian mereka. Contohnya studi tentang keyakinan merek

yang menemukan bahwa konsumen sama-sama menyukai Diet Coke dan Diet Pepsi ketika mencicipi keduanya dalam tanpa merek. Tetapi, ketika mencicipi Diet yang diberi tahu mereknya, konsumen memilih diet Coke 65% dan Diet Pepsi 23%. Dalam contoh tersebut dapat disimpulkan bahwa keyakinan akan merek dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.
            Selain keyakinan, sikap merupakan hal yang tidak kalah pentingnya. Sikap adalah evaluasi, perasaan emosi, dan kecenderungan tindakan yang menguntungkan atau tidak menguntungkan dan bertahan lama pada seseorang terhadap suatu objek atau gagasan tertentu.(David Kreh, dalam Kotler 2003:219).











Prilaku & Tujuan Mempelajari Prilaku Konsumen

Pengertian Perilaku Konsumen


Apakah perilaku konsumen itu? Seperti didefinisikan oleh Schiffman dan Kanuk(2000), adalah proses yang dilalui oleh seseorang dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan bertindak pasca konsumsi produk, jasa maupun ide yang diharapkan bisa memenuhi kebutuhannya.

Menurut John C. Mowen dan Michael Minor mendefinisikan perilaku konsumen sebagai studi tentang unit pembelian (buying unit) dan proses pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi berbagai produk, jasa dan pengalaman serta ide-ide.

Menurut Lamb, Hair dan Mc.Daniel menyatakan bahwa perilaku konsumen adalah proses seorang pelanggan dalam membuat keputusan untuk membeli, menggunakan serta mengkonsumsi barang-barang dan jasa yang dibeli, juga termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian dan penggunaan produk.(Rangkuti,2002:91)

Menurut Engel, Blackwell dan Miniard, menyatakan bahwa perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan ini.

Dari semua definisi diatas perilaku konsumen dapat didefinisikan sebagai studi tentang proses pengambilan keputusan (decision unit) oleh konsumen baik individu, kelompok, maupun organisasi dalam memilih, membeli, memakai serta memanfaatkan produk, jasa, gagasan, atau pengalaman dalam rangka memuaskan kebutuhan dan hasrat konsumen.
           
dan dilalui oleh seseorang dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan bertindak pasca konsumsi produk, jasa maupun ide yang diharapkan bisa memenuhi kebutuhannya.

Menurut John C. Mowen dan Michael Minor mendefinisikan perilaku konsumen sebagai studi tentang unit pembelian (buying unit) dan proses pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi berbagai produk, jasa dan pengalaman serta ide-ide. 

Menurut Lamb, Hair dan Mc.Daniel menyatakan bahwa perilaku konsumen adalah proses seorang pelanggan dalam membuat keputusan untuk membeli, menggunakan serta mengkonsumsi barang-barang dan jasa yang dibeli, juga termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian dan penggunaan produk.(Rangkuti,2002:91)

Menurut Engel, Blackwell dan Miniard, menyatakan bahwa perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan ini.

Dari semua definisi diatas perilaku konsumen dapat didefinisikan sebagai studi tentang proses pengambilan keputusan (decision unit) oleh konsumen baik individu, kelompok, maupun organisasi dalam memilih, membeli, memakai serta memanfaatkan produk, jasa, gagasan, atau pengalaman dalam rangka memuaskan kebutuhan dan hasrat konsumen.
           

 II.Pentingnya Mempelajari Perilaku Konsumen
Ada sejumlah alasan mendasar mengapa perilaku konsumen di pelajari, yaitu :
1.             Konsumen dengan perilakunya (terutama perilaku beli) adalah wujud dari kekuatan tawar yang merupakan salah satu kekuatan kompetitif yang menentukan intensitas persaingan dan profitability perusahaan.
2.             Analisis konsumen adalah landasan manajemen pemasaran dan akan membantu manajer dalam melakukan hal berikut :
-          Merancang bauran pemasaran
-          Melakukan segmentasi pasar
-          Melakukan positioning
-          Melakukan analisis lingkungan perusahaan
-          Mengembangkan trend penelitian pasar
-          Mengembangkan produk baru maupun inovasi produk lama
3.             Analisis konsumen memainkan peranan sangat penting dalam pengembangan kebijakan public. Misalnya: perilaku konsumen terhadap sembako yang menghasilkan seperangkat peraturan pemerintah yang mengatur persediaan sembako tersebut.
4.             Pengetahuan mengenai perilaku konsumen dapat meningkatkan kemampuan pribadi seseorang untuk menjadi konsumen yang lebih efektif.
5.             Analisis konsumen memberikan pemahaman tentang perilaku manusia. Studi mengenai perilaku manusia memberikan paling tidak tiga informasi, yaitu :
-          Orientasi konsumen
-          Fakta tentang perilaku pembeli
-          Teori – teori yang menuntun proses berpikir. 

Singkatnya perilaku konsumen di pelajari agar lebih memahami tentang apa yang di beli oleh konsumen, mengapa, dimana, kapan, dan seberapa sering ia membeli. Pengetahuan ini kemudian di pakai untuk menciptakan cara untuk memuaskan/memenuhi kebutuhan mereka dan menciptakan kebutuhan yang baik untuk berkomunikasi dan mempengaruhi mereka. Jadi, itu semua adalah kajian-kajian yang sangat mendasar dalam seluruh kegiatan pemasaran. Sebagai pemasar, perilaku konsumen merupakan pegangan untuk benar-benar menjadikan dirinya digerakkan oleh pasar atau konsumen (to be market/consumer driven), sehingga mustahil bila seorang pemasar atau ahli pemasaran mengabaikan pengetahuan dan pemahaman tentang perilaku konsumen. Perilaku konsumen adalah dasar untuk membangun keunggulan kompetitif.

Kesimpulan
Perilaku konsumen adalah tingkah laku dari konsumen, dimana mereka dapat mengilustrasikan suatu produk dan jasa. Dan dapat juga disimpulkan, seseorang dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan bertindak pasca konsumsi produk, jasa maupun ide yang diharapkan bisa memenuhi kebutuhannya.

Senin, 30 Juni 2014

TOEFL TEST

1.      _­___ the earliest system of writing.
A.     The constitution of pictograms
B.     Pictograms in the constitution
C.     Constitute the pictograms
D.     Pictograms constitute
Answer : D. Pictograms constitute

2.      At temperatures _____ absolute zero, substances possess minimal energy.
A.     Approach
B.     Approaches
C.     Approaching
D.     They approach
Answer : C. Approaching
3.      The Earth’s one-year revolution around the Sun changes how ____ on one
Hemisphere or the other.
A.     Falling sunlight
B.     The fall of sunlight
C.     Sunlight in the fall
D.     Sunlight falls
Answer : D. Sunlight falls
4.      Though sporadic interest in regional dislects _______ for centuries, the first large-scale systematic studies did not take place until the nineteenth century.
A.     Has existed
B.     It existed
C.     Has it existed
D.     Exixing with it
Answer : A. Has existed
5.      A spacecraft is freed from friction ­­_____ launched into space.
A.     It
B.     It is
C.     After is
D.     After it is
Answer : D. After it is




1.      The aorta arches out of the heart, and then its moves down toward the lower body.
     A                     B          C               
               Incorrect word is C (its)
               The correct word is (it)

2.      Animals like frogs have waterproof skin that prevents they from drying out quickly in air,
      A                              B                  C
sun, or wind.

Incorrect word is C (they)

The correct word is (Them)


3.      Because or its ability to survive close to human habitations,
                         A                             B
      
      the Virginia deer has actuall increased  their range numbers.
                                  C                              D 

Incorrect word is D (their)

The correct word is (they)


4.      By the 1920s, many  radio transmitters had been build.
                              A                      B          C              D
               Incorrect word is D (Build)
               The correct word is (Built)

5.      Fish farming has rose in the United States in recent years.
A          B            C                                         D

Incorrect word is C (rose)

The correct answer is (Rise)

Jumat, 30 Mei 2014

MY FAVORITE FIGURE

I have a favorite figure in my life. He was very visible success, at the age of old isn't longer he remained a passion for work.His named is Bob Sadino.

Bob Sadino (born March 9, 1939) is a successful businessman from Indonesia who does business in livestock. He is one the successful Indonesian businessman who proposes the idea of entrepreneurship. In his era, only few people did businesses through risk and initiative in Indonesia. Sadino, the CEO of Kem Chicks, Kem Foods, and Kem Farms, started his business by selling domestic chicken eggs door to door. At that time, domestic chicken eggs were not popular in Indonesia, thus his goods were purchased only by expatriates, who lived in Kemang (an area in Indonesia), as well as few people in Indonesia who had lived abroad before. Over time, the domestic chicken eggs began to be popular so that Sadino's business grew significantly. Sadino then expanded his business by selling chicken meat.

He released two books containing his unique view of doing business. People admire his unique view which he calls "Stupid Learning", that we do not need to be smart to start doing business, instead we can use our dullness to start doing business. He illustrates a stupid man will start doing business as soon as an idea pops into his head, while an educated man will spend his time thinking which ideas need to be applied, and then at the end none of his ideas become reality. Sadino also emphasizes that theory without practice is nothing. Furthermore, he also has a unique trademark that he usually wears short-sleeved shirts and shorts on most occasions. Even when he met Suharto, a former Indonesian president, he stuck with his style of dress.

Bob Sadino was born in an affluent family. He was the youngest among his four siblings. When his parents died, Sadino was still 19 years old. He inherited all his family properties since his siblings were considered to have prosperous lives. Sadino then spent his money to travel around the world. He stopped at the Netherlands and settled there for approximately 9 years. In the Netherlands, he worked at Djakarta Lloyd in Amsterdam and also in Hamburg, Germany. Sadino also met his wife, Soelami Soejoed, in the Netherlands.

In 1967, Sadino and his family returned to Indonesia. He brought along his two Mercedes cars. He sold one of his cars to buy a plot of land in Kemang, South Jakarta, and he kept the other car. After had been living in Indonesia for a long time, Sadino decided to quit his job because he had the determination to work independently. His first self employed job was as a taxi driver of his Mercedes. Unfortunately he got in a car accident, which resulted in his car being badly damaged. Due to lack of money, Sadino switched to becoming a mason. His salary at that time was only IDR 100

One day, Sadino's friend recommended him to do poultry business focusing in domestic chicken (imported chicken) eggs to fight his depression. Sadino was interested and began to develop a chicken farm. At that time local chicken (native chicken, smaller than domestic chicken) still dominated Indonesia market. Sadino was the one who first introduced domestic chicken and their eggs in Indonesia. Sadino sold domestic eggs door to door. At that time, domestic chicken eggs were not popular in Indonesia so that his goods were only purchased by expatriates(such as Americans, Europeans), who resided in Kemang (an area in Indonesia), as well as few people who had lived abroad. Over time, domestic chicken eggs began to be known throughout Indonesia so that Sadino's business grew rapidly. Sadino then expanded his business by selling chicken meat. Besides introducing the domestic chicken eggs, he also was the first man to apply hydroponic farming system in Indonesia. In the early 1985, the average sales per month of Sadino's companies was 40-50 tons of raw meat, 60-70 tons of processed meat, and 100 tons of fresh vegetables.

I wish I could be successful as Bob Sadino

PASSIVE VOICE (SIMPLE PAST)

Passive voice in the simple past tense is formed by the auxiliary verb was / were and past participle. Subject to the passive voice to the active voice is the object was for a single subject, while were on the subject plural. The agent in the passive voice is subject to the active voice.

Active Voice : S + verb-2 + direct object  ==>> Passive Voice : S (direct object) + was/were + past participle +/- by … (agent)

The above formula applies to transitive verb. What Intransitive verb? Sentences with Intransitive verbs may be pacified if it has a propositional phrase (see: Passive Voice on Intransitive Verb). Subject to the passive voice is the object of the preposition in the active voice.

Active Voice : S + verb-2int + preposition + object of preposition  ==>> Passive Voice : S (object of preposition) + was/were + past participle + preposition +/- by … (agent)

Example :

Active Voice : 
Someone left the letter when he was away from his desk.
(Seseorang meninggalkan surat tersebut ketika dia jauh dari mejanya.)

Passive Voice :
The letter was left when he was away from his desk.
(Surat tersebut ditinggalkan ketika dia jauhd ari mejanya.)

Jumat, 28 Maret 2014

TOEFL TEST

No. 10

Question :
Many theories on conserving the purity of water has been proposed, but not one has been as widely accepted as this one

Answer :
Many theories on conserving the purity of water have been proposed, but not one has been as widely accepted as this one.

(reason 1: karena "has been" bukan sungular, maka diperbaiki menjadi "have been")
(reason2: karena "have been" ditujukan untuk sebuah benda)

Minggu, 05 Januari 2014

KU SYUKURI APA YANG AKU MILIKI

Berawal dari mimpi yang sangat besar, menjadi seorang sukses, kaya raya, hidup nyaman, dan serba terpenuhi  kebutuhan. Aku merasa sudah terbawa jauh oleh mimpiku, terbawa oleh angan yang aku miliki. Hari-hari aku lalui seakan aku benar-benar seorang yang sukses dan serba terpenuhi kebutuhannya. Tanpa rasa gelisah, pikiran yang tenang, nafas yang begitu melegakan semua itu aku rasakan.


Banyak teman yang aku punya, dan banyak dari mereka berasal dari kalangan "atas". Aku begitu terbawa  oleh jalan hidup mereka. Hidup senang terus tertawa gembira bersama tanpa terpikir perasaan gelisah ataupun sedih. Hampir setiap hari aku jalani hariku bersama mereka. Aku bahagia bersama mereka. Mereka yang membuat aku lebih tenang dengan masalah yang aku hadapi karena canda dan tawa.

Aku begitu nyaman dengan apa yang aku jalani saat itu, tanpa aku berfikir kedepan akan seperti apa karena aku sangat begitu yakin bahwa mimpiku pasti akan terwujud. Terlalu terlena aku dengan uang jajan yang orang tuaku kasih.

Ayahku adalah seorang pekerja keras, usianya sudah cukup tua. Namun semangat dan tanggung jawabnya tak pernah pudar demi menghidupi keluarganya. Ayah rela mengorbankan tenaganya demi keluarga kami meskipun usianya yang sudah cukup tua, keluargaku pun merasa sangat cukup dengan apa yang ayah hasilkan. Sampai saat ayah pensiunpun dia tetap berusaha mencari nafkah demi keluarga. ayahku memang hebat. :'(

Sampai suatu ketika, aku merasakan dimana aku hidup kurang. orang tuaku tidak lagi memberiku uang jajan lebih, ayah sudah tidak lagi bekerja seperti dulu. Aku sedih, aku merasakan dimana hidupku tidak berarti, aku merasa tidak berguna untuk keluargaku, aku hanya menyusahkan mereka ditambah kuliahku yang berantakan. Aku sangat merasakan stres yang begitu berat, sampa-sampai aku lebih sering menangis karena pikiran yang begitu berat. Mungkin aku terlihat begitu cengeng, tapi hanya menangis yang bisa aku lakukan saat pikiran itu menggangguku.

Suatu malam aku benar-benar menangis yang begitu kejar. Segera aku ambil air wudhu kemudian aku solat dan berdoa. Aku mengadu kepada Allah, aku menangis dan memohon ampun kepadaNya. Aku merasa hidupku begitu sia-sia, aku telah membuang banyak waktuku, penyesalan demi penyesalan aku rasakan. Semua yang aku rasakan aku adukan kepada Allah swt.

Allah adalah tempat aku mengadu yang paling tepat, aku yakin dia mendengar doaku. Sampai akhirnya aku sadar aku sangat kurang mensyukuri hidupku. Aku kurang menghargai jerih payah orang tuaku untuk aku. aku sadar begitu banyak kekecewaan yang aku buat untuk orang tuaku.

Sekarang aku sadar, cita-citaku tidak akan terwujud hanya dengan hidup santai. semua yang aku inginkan harus aku raih dengan kerja keras. Aku harus berusaha untuk membalas segala kebaikan orang tuaku.

Penyesalan memang selalu muncul dibelakang. namun jika aku hanya meratapi penyesalan aku tidak akan bisa menggapai cita-citaku. Mudah-mudahan semua belum terlambat. aku masih punya waktu untuk berusaha mewujudkan impianku.

Ayah, Mama, Kaka-kakakku, wanitaku, dan teman-teman. Terimakasih karena kalian telah cukup menyadarkanku, dan terimakasih kalian telah memberikan semangat untukku. Aku berjanji untuk diriku sendiri, aku akan memperbaiki segala kesalahan yang telah ku perbuat. Ku syukuri apa yang aku miliki, ku jalani apa yang memang harus aku jalani, Bismillah. Amin